HelloGoodBye. September.
Selamat malam dunia hama himi humu laya laya *apaan sih nes* Go to the calendar,today is september 30th. Kalo mau ikutin nafsu setan i want to blame this month as the worst month ever! Tapi karena saya pikir untuk apa menyalahkan toh ga bakal bikin semuanya membaik (padahal pas tanggal 26 abis mewek bawang daun di pojok kamar) Well,pasti dari tadi bingung saya ngomel dan ngeluh tanpa kasih tau sebabnya.
Firasat kurang baik saya tentang bulan September sudah terasa dari tanggal 27 Agustus. Saya sudah tau bahwa bulan September,it'll be the busiest month of this semester.
I think it's all about school, yeah because i'm a student. Bulan Agustus saya disibukan dengan acara bakti sosial kelas. Yang dalam segala halnya harus murid kelas saya yang take action. Kebetulan saya dipercayai jadi ketua pelaksana baksos kelas. Jujur saya sempet stres saat bikin proposal,cari panti yang jadwalnya kosong,cari dana sampai hari H pelaksanaan. Justru yang aga bikin ribet itu bikin laporan akhir,riweuh pisan kalo kata orang sunda. Dan laporan+video acara baksos itu bakal jadi sample buat akreditasi sekolah. Ya mau ga mau saya harus kesana-kemari menghubungi guru dan kepala sekolah. But happily ever after did exist! Nothing useless in the world guys! Semuanya ga ada yang ga berguna di dunia ini,saya ngerasa dapet sesuatu yang sangat berharga dari semua proses baksos itu. Yang terpenting saya mau ngucapin terima kasih untuk semua teman-teman sekelas saya yang selalu support dan bantu saya, mama yang selalu mau jadi pendengar curhat dan pemberi solusi jitu saya kalo ada masalah selama proses baksos, dan tentunya semua donatur semoga Allah swt membalas kebaikan anda. Hmm...malah flashback ke Agustus ya? Tapi memang semua berawal dari akhir Agustus sih. Awal September masih memahagiakan dan bersemangat! Saya join orkestra bamboo SMA BPI 1 Bandung dan sibuk latihan buat first performence di Opening Ceremony Akreditasi sekolah. Sibuk juga ngehias kelas! Dan jangan lupa kelas saya sibuk melukis tong sampah organik dan an-organik. Semua hal itu sukses bikin saya ga jarang stay di rumah untuk hari sabtu/minggu sekali pun. Itu baru permulaan loh ya... Jangan kan orang lain saya sendiri ngerasa kasian sama diri sendiri yang seakan-akan diforsir. Tapi sebenernya ga ada yang memaksa saya,justru saya yang mau dan menganggap semua itu tantangan buat saya. Day by day tugas kian menggemuk,terlebih sekolah saya memberlakukan 2 teachers one subject. Misalnya Biologi, saya belajar langsung 2 bab dengan 2 guru. Itu artinya tugas yang masuk ke list dobel dan juga tugas bonus buat akreditasi belum selesai di situ. Tugasnya itu bukan berupa soal jawab beres,tapi tugasnya bener-bener menggunakan pikiran,kreatifitas,waktu dan materi. Hampir setiap weekend saya pakai buat kerja kelompok dan les. Alhasil saya jarang banget di rumah. Ada satu hari minggu di bulan September,sehari saya kerja kelompok buat 2 tugas yg berbeda dari pagi sampai jam 3an terus lanjut ke BIP buat ngehadirin undangan dari ms.mulyani dan kebetulan saya juga tertarik juga penasaran dengan pembuatan komik dan peluncuran komiknya Donny Alamsyah. Pokoknya full schedule banget, saya juga harus ujian selama 3hari berturut-turut di LIA. Dan semua ujian itu saya lakukan di hari weekend dan sedang mempersiapkan untuk lomba debat Parade Cinta Tanah Air. Setelah ujian "grandprix" itu masih belum selesai hanya selang 2 hari lanjut ke UTS. Saat itu saya ingin benar-benar menghentikan waktu dan istirahat sejenak.
But life must go on,tetap saya jalani semuanya. Tgl 25 September 2012 Saya,Monik,Nabella dan Valiant,Rafi,Gian didampingi bu wulan pergi ke tempat lomba debat dan melakukan tahap penyisihan. Saya tidak berpikir harus lolos ke semi final,saya dan tim hanya melakukan yang terbaik, hasilnya Tuhan yang menentukan. Saat pengumuman ternyata tim saya lolos 10 besar dan masuk semi final, sungguh luar biasa dan di luar dugaan. Tapi memang dari hasil penilaian,kami (tim saya dan pendamping) dapat memprediksi bahwa terlihat jelas meskipun masih ada kekurangan dari tim kami namun ad point tertentu yang bisa kami andalkan. Saya bersyukur. Setidaknya saya ga bikin malu sekolah yang sudah kasih kepercayaan kepada saya dan semua perwakilan. Tgl 26 pun saya dan tim hadir lagi untuk semi final dan pada hari itu adalah hari pertama UTS, tim saya diberi dispensasi. Persaingan terpantau ketat,namun tidak membuat kami menjadi ciut. Seperti biasa kami menikmati saja dan melakukan semaksimal mungkin. Dari penyisihan sampai semi final tim kami selalu mendapat giliran pertama. Kami anggap itu pertanda baik. Namun hasil menentukan bahwa kami hanya menempati posisi ke 9 se-Jawa Barat. Bersyukur namun ada batu kecil dalam hati saya yang bernama kecewa.
Batu itu ternyata meminta teman, saya tak mau membayangkan apa kah temannya itu tapi takdir berkata lain. Doa batu kecil yang bernama kecewa itu dikabul Tuhan. Dia mendapat teman,satu butir batu kecil kembarannya pun hadir. Nilai LIA saya yang kurang memuaskan pada nilai written less than 4 and the others more than 4. Cukup jelas 1nilai itu bisa menggiring saya keluar dari lingkaran outstanding students. Yang bikin si batu itu hadir utamanya bukan karena saya tidak outstanding. Tapi saya sedih tidak bisa memberikan yang goresan terbaik di term terakhir saya di LBPP LIA Metro setelah 3 tahun. saya juga harus berpisah dengan sahabat-sahabat di LIA metro. Kedua batu kecil dalam hati saya ini menari-nari di atas bulir-bulir air mata saya... Saya tidak tahu harus berperasaan seperti apa saat itu. It was too complecated. Saya menyalahkan kamu September,saat itu. Saya jatuh,saya menangis,saya ingin menjerit Tidak mudah untuk menjernihkan kondisi dan mengkis 2 batu itu. Akhirnya hari ini September, hari ke 30. Tuhan menyadarkan saya, Dia sedang sangat mencintai saya. Dia ingin saya belajar satu atom lagi dari ribuan atom di dunia ini melalui kamu,september. Tuhan ingin saya lebih mencintai dia,begitulah cara Dia mengingatkan saya. Maafkan saya Tuhan,caraMu terlalu indah sehingga terkadang manusia seperti hambamu ini tidak sadar bahwa Kau sedang berbicara,memperatikan dan menyayangi kami.
Kalau kita bisa sadar sedang diperhatikan oleh seseorang,kenapa kita tidak sadar ketika diperhatikan Tuhan?
Firasat kurang baik saya tentang bulan September sudah terasa dari tanggal 27 Agustus. Saya sudah tau bahwa bulan September,it'll be the busiest month of this semester.
I think it's all about school, yeah because i'm a student. Bulan Agustus saya disibukan dengan acara bakti sosial kelas. Yang dalam segala halnya harus murid kelas saya yang take action. Kebetulan saya dipercayai jadi ketua pelaksana baksos kelas. Jujur saya sempet stres saat bikin proposal,cari panti yang jadwalnya kosong,cari dana sampai hari H pelaksanaan. Justru yang aga bikin ribet itu bikin laporan akhir,riweuh pisan kalo kata orang sunda. Dan laporan+video acara baksos itu bakal jadi sample buat akreditasi sekolah. Ya mau ga mau saya harus kesana-kemari menghubungi guru dan kepala sekolah. But happily ever after did exist! Nothing useless in the world guys! Semuanya ga ada yang ga berguna di dunia ini,saya ngerasa dapet sesuatu yang sangat berharga dari semua proses baksos itu. Yang terpenting saya mau ngucapin terima kasih untuk semua teman-teman sekelas saya yang selalu support dan bantu saya, mama yang selalu mau jadi pendengar curhat dan pemberi solusi jitu saya kalo ada masalah selama proses baksos, dan tentunya semua donatur semoga Allah swt membalas kebaikan anda. Hmm...malah flashback ke Agustus ya? Tapi memang semua berawal dari akhir Agustus sih. Awal September masih memahagiakan dan bersemangat! Saya join orkestra bamboo SMA BPI 1 Bandung dan sibuk latihan buat first performence di Opening Ceremony Akreditasi sekolah. Sibuk juga ngehias kelas! Dan jangan lupa kelas saya sibuk melukis tong sampah organik dan an-organik. Semua hal itu sukses bikin saya ga jarang stay di rumah untuk hari sabtu/minggu sekali pun. Itu baru permulaan loh ya... Jangan kan orang lain saya sendiri ngerasa kasian sama diri sendiri yang seakan-akan diforsir. Tapi sebenernya ga ada yang memaksa saya,justru saya yang mau dan menganggap semua itu tantangan buat saya. Day by day tugas kian menggemuk,terlebih sekolah saya memberlakukan 2 teachers one subject. Misalnya Biologi, saya belajar langsung 2 bab dengan 2 guru. Itu artinya tugas yang masuk ke list dobel dan juga tugas bonus buat akreditasi belum selesai di situ. Tugasnya itu bukan berupa soal jawab beres,tapi tugasnya bener-bener menggunakan pikiran,kreatifitas,waktu dan materi. Hampir setiap weekend saya pakai buat kerja kelompok dan les. Alhasil saya jarang banget di rumah. Ada satu hari minggu di bulan September,sehari saya kerja kelompok buat 2 tugas yg berbeda dari pagi sampai jam 3an terus lanjut ke BIP buat ngehadirin undangan dari ms.mulyani dan kebetulan saya juga tertarik juga penasaran dengan pembuatan komik dan peluncuran komiknya Donny Alamsyah. Pokoknya full schedule banget, saya juga harus ujian selama 3hari berturut-turut di LIA. Dan semua ujian itu saya lakukan di hari weekend dan sedang mempersiapkan untuk lomba debat Parade Cinta Tanah Air. Setelah ujian "grandprix" itu masih belum selesai hanya selang 2 hari lanjut ke UTS. Saat itu saya ingin benar-benar menghentikan waktu dan istirahat sejenak.
But life must go on,tetap saya jalani semuanya. Tgl 25 September 2012 Saya,Monik,Nabella dan Valiant,Rafi,Gian didampingi bu wulan pergi ke tempat lomba debat dan melakukan tahap penyisihan. Saya tidak berpikir harus lolos ke semi final,saya dan tim hanya melakukan yang terbaik, hasilnya Tuhan yang menentukan. Saat pengumuman ternyata tim saya lolos 10 besar dan masuk semi final, sungguh luar biasa dan di luar dugaan. Tapi memang dari hasil penilaian,kami (tim saya dan pendamping) dapat memprediksi bahwa terlihat jelas meskipun masih ada kekurangan dari tim kami namun ad point tertentu yang bisa kami andalkan. Saya bersyukur. Setidaknya saya ga bikin malu sekolah yang sudah kasih kepercayaan kepada saya dan semua perwakilan. Tgl 26 pun saya dan tim hadir lagi untuk semi final dan pada hari itu adalah hari pertama UTS, tim saya diberi dispensasi. Persaingan terpantau ketat,namun tidak membuat kami menjadi ciut. Seperti biasa kami menikmati saja dan melakukan semaksimal mungkin. Dari penyisihan sampai semi final tim kami selalu mendapat giliran pertama. Kami anggap itu pertanda baik. Namun hasil menentukan bahwa kami hanya menempati posisi ke 9 se-Jawa Barat. Bersyukur namun ada batu kecil dalam hati saya yang bernama kecewa.
Batu itu ternyata meminta teman, saya tak mau membayangkan apa kah temannya itu tapi takdir berkata lain. Doa batu kecil yang bernama kecewa itu dikabul Tuhan. Dia mendapat teman,satu butir batu kecil kembarannya pun hadir. Nilai LIA saya yang kurang memuaskan pada nilai written less than 4 and the others more than 4. Cukup jelas 1nilai itu bisa menggiring saya keluar dari lingkaran outstanding students. Yang bikin si batu itu hadir utamanya bukan karena saya tidak outstanding. Tapi saya sedih tidak bisa memberikan yang goresan terbaik di term terakhir saya di LBPP LIA Metro setelah 3 tahun. saya juga harus berpisah dengan sahabat-sahabat di LIA metro. Kedua batu kecil dalam hati saya ini menari-nari di atas bulir-bulir air mata saya... Saya tidak tahu harus berperasaan seperti apa saat itu. It was too complecated. Saya menyalahkan kamu September,saat itu. Saya jatuh,saya menangis,saya ingin menjerit Tidak mudah untuk menjernihkan kondisi dan mengkis 2 batu itu. Akhirnya hari ini September, hari ke 30. Tuhan menyadarkan saya, Dia sedang sangat mencintai saya. Dia ingin saya belajar satu atom lagi dari ribuan atom di dunia ini melalui kamu,september. Tuhan ingin saya lebih mencintai dia,begitulah cara Dia mengingatkan saya. Maafkan saya Tuhan,caraMu terlalu indah sehingga terkadang manusia seperti hambamu ini tidak sadar bahwa Kau sedang berbicara,memperatikan dan menyayangi kami.
Kalau kita bisa sadar sedang diperhatikan oleh seseorang,kenapa kita tidak sadar ketika diperhatikan Tuhan?
Komentar
Posting Komentar